Semua orang SEBAIKNYA MENULIS: Kenapa?


Awalnya saya terbersit menulis tema ini karena banyak temen-temen blogger yang punya tulisan yang sama, tentang alasan menulis. Tapi kemudian saya ingat beberapa hal yang membuat saya senang sekali dan sangat merekomendasikan menulis untuk teman-teman semuanya. Mengapa saya sebaiknya menulis?

1. Tulisanmu akan kekal selamanya

Saya percaya bahwa tulisan kita adalah buah pikir kita. Tapi ngga ada orang yang bisa membaca pikiran kita, sehingga cara terbaik untuk menuangkan pikiran kita adalah dengan menulis. 

Kenapa ngga diungkapkan? Karena dengan menulis, baik itu di jurnal pribadi, di buku, yang kemudian diterbitkan, majalah, koran, apalagi di media internet jaman sekarang, tulisan kita akan kekal selamanya. Gimana supaya jejak kita akan ada selamanya? Sebaiknya mulai lah menulis. 

Ini juga yang saya pelajari sebagai seorang dokter dan seorang PhD. Seorang dokter tugasnya adalah mengobati. Perannya membuat orang sakit menjadi sembuh. Setelah orangnya sembuh nama kita akan diingat, sampai pasien tersebut meninggal nantinya.

Tapi, jika kita menjadi seorang dokter yang juga aktif menulis, menulis penelitian, menulis case report, atau sekedar artikel kesehatan, maka buah pikir kita akan abadi selamanya. Apa yang kita pelajari dari menyembuhkan seorang pasien, bisa kita abadikan dalam sebuah jurnal, dan itu akan kekal selamanya.


Walaupun saya belum pernah mengabadikan pekerjaan saya terhadap pasien, tapi selama studi S3 saya, saya berkesempatan yang mengabadikan pekerjaan saya yang laboratory-based. Setelah ter-publish, saya merasa sangat senang, karena buah pikir saya akan kekal selamanya. Dan informasi yang saya peroleh, bisa diakses oleh orang-orang yang memiliki ketertarikan yang sama. Itu menakjubkan!

2. Menulis melatih kita menuang gagasan dan berpikir sistematis

Ini saya kutip dari ig @maujadiapanih yang banyak berbagi tentang karir dokter. 


Saya punya pikiran yang sama. Dan saya telah melewati fase-fase esai ini. Ketika saya mendaftar beasiswa, mendaftar sekolah, selalu ada yang namanya ujian esai. Saya pikir, buat apa sih? Kenapa ngga wawancara aja?

Ternyata jawabannya adalah: orang dapat menilai pola pikir seseorang dengan mudah dan cepat dari tulisannya. Orang juga dapat menilai gagasan seseorang, buah pikir seseorang, simply hanya dengan melihat tulisan yang dia tuangkan. Misalnya artikel di segmen opini yang ada di koran-koran. 


Seseorang yang pikirannya sistematis dan punya gagasan yang bagus, biasanya tulisannya enak untuk dibaca, mudah dicerna dan dipahami. Sebaliknya, orang yang kurang berkualitas, tulisannya cenderung terasa berputar-putar dan tidak bisa dinikmati. 

Kalau kita ingin berlatih menyusun pola pikir yang baik, maka sebaiknya kita mulai menulis.

3. Menulis melatih daya ingat kita

Ketika proses menulis, ada banyak sekali proses yang terjadi di kepala kita, termasuk proses re-calling memory. Dengan kita menulis, misalnya menulis cerita masa lalu, kita sekaligus melatih memori kita. Tidak hanya itu, kita juga melatih perasaan kita. Jadi, bener-bener ngga sekedar menulis saja.

4. Menulis membantu melepaskan emosi

Ini alasan yang paling saya sukai. Saya tergolong introvert, sering tidak merasa nyaman dengan orang lain. Seringkali tidak merasa nyaman jika harus meluapkan emosi misalnya dengan curhat. Tapi, pada hakikatnya, memendam suatu emosi adalah tidak sehat secara mental. Jadi solusi buat saya adalah dengan mencurahkannya melalui tulisan, baik itu di blog pribadi, maupun instagram pribadi. 

Saya merasakan manfaatnya secara langsung. Selain saya merasa lega karena merasa didengar oleh orang-orang yang membaca tulisan saya, saya juga merasa senang karena diluar sana mungkin ada orang-orang yang mendapatkan manfaat dari tulisan saya.

Hal ini sangat sering saya praktekkan melalui instagram story. Dan anda tahu apa yang paling melegakan?  

Bukan ucapan "aku ngerti perasaanmu," atau "kamu baik-baik aja?" justru ucapan "terimakasih buat sharingnya" atau "terimakasih, aku jadi belajar banyak"-lah yang terasa paling melegakan. 

 Baca juga: You Can Be Whatever You Want! Dari pegawai kantoran, sampai jadi saintis di Jepang

5. Menulis mendorong kita untuk membaca lebih

Cara terbaik untuk memperluas cakrawala, mempertajam tulisan kita adalah dengan membaca. Otomatis dengan banyak menulis, kita akan lebih banyak membaca. Tiap kali mencari ide tulisan, kita akan membaca, entah itu membaca sumber lain atau kadang kala membaca tulisan kita sendiri dari era yang dulu-dulu. Yang jelas ketika kita ingin meningkatkan kualitas tulisan kita, kita pasti akan terpicu untuk membaca tulisan orang lain.

Sama halnya ketika kita menulis jurnal ilmiah, menulis artikel, tentu kita harus menggunakan sumber yang valid. Untuk mendapatkan sumber yang valid tersebut tentu saja kita harus membaca terlebih dahulu. Jadilah artikel yang kita tulis adalah sebuah gabungan dari beberapa ide yang kita baca. Saya sendiri orangnya males baca, tapi dengan menulis, saya jadi merasa dituntut untuk terus membaca. 


Mungkin kalau direnungkan lagi, akan ada lebih banyak lagi alasan "mengapa saya menulis". Apalagi mengingat masa kecil saya yang penuh dengan ide dan fantasi, saya merasa menulis adalah sebuah pelarian terbaik terhadap fantasi dan ide yang tidak bisa saya wujudkan dalam kehidupan nyata.

Setidaknya 5 poin inilah yang mendasari kenapa saya masih menulis, hingga saat ini, meskipun ada banyak hal yang lebih urgent dan lebih prioritas. Selain karena kecintaan saya dalam menuang ide, tentu karena 5 poin ini.

Kalau saya boleh memberi saran, yuk kita semua sebaiknya mulai belajar menulis!


Posting Komentar

0 Komentar