Pernah ngga sih kepikiran, "Kenapa di Jepang banyak orang tua yang meninggal di rumahnya sendirian ya? Keluarganya kok ngga ada yang ngerawat sih?"
Untuk yang pernah ke Jepang mungkin pernah liat juga, kakek-kakek atau nenek-nenek yang udah renta jalan sendirian di jalanan, tanpa ada yang mendampingi. Sempet kepikiran ngga, "kok anaknya tega sih?"
Sebelum tinggal di Jepang, saya pun sempet kepikiran begitu. Apalagi mama saya yang sering bilang "Orang muda di Jepang itu egois, ngga mau merawat orang tuanya". Tapi ternyata semua itu berubah ketika saya tinggal di Jepang.
"Saya tidak mau mengganggu atau merepotkan orang lain"
Prinsip inilah yang banyak tidak disadari orang lain, padahal ini adalah prinsip hidup paling dasar dari orang Jepang. Sejak kecil hingga dewasa bahkan hingga usia senja, orang Jepang selalu mengedepankan KEMANDIRIAN. Kenapa? Hanya karena mereka tidak mau mengganggu atau merepotkan orang lain, termasuk anggota keluarga mereka sendiri.
Anak-anak kecil usia playgroup/TK tidak ditekankan untuk mempelajari hal-hal keilmuan seperti matematika atau membaca, tapi mereka diajarkan dan dilatih untuk mandiri dalam hal-hal sehari-hari, seperti membereskan mainan, sepatu, makan, sikat gigi, cuci tangan, berangkat sekolah, dan sebagainya. Ketika dewasa, orang Jepang menjadi orang yang mandiri, cenderung mengerjakan semuanya sendiri, karena semangat tidak mau merepotkan orang lain. Begitu pula ketika mereka beranjak senja, bahkan kepada anak kandung pun mereka tidak mau merepotkan. Mereka akan keukeuh untuk hidup sendiri, hidup mandiri.
Kakek dan nenek saya di Jepang yang sudah berusia 80 tahun pun begitu. Tinggal hanya berdua saja. Belanja, masak, bebersih masih dilakukan sendiri. Bepergian pun masih bisa dilakukan sendiri menggunakan transportasi umum, walaupun frekuensinya sangat sedikit. Ketika ditanya kenapa, jawabannya pun jelas, tidak mau merepotkan anak-cucu mereka. Bahkan kakek saya sering berkata, bahwa beliau ingin meninggal begitu saja seperti orang yang mati mendadak. Beliau tidak ingin sakit sebelum meninggal karena tidak mau merepotkan anak-anaknya.
Nenek dan kakek saya di Jepang |
Ternyata, prinsip ini memiliki sisi positif untuk orang-orang tua di Jepang. Orang-orang tua jadi lebih aware dengan kesehatannya, karena mereka tidak mau sakit dan merepotkan orang lain. Banyak orang-orang tua yang juga bekerja, bukan karena uang (uang pensiun di Jepang besarannya sangat cukup untuk hidup sehari-hari dengan gaya hidup sederhana), tapi karena mereka tidak ingin berdiam diri. Mereka percaya bahwa banyak berdiam diri dirumah akan membuat mereka tidak sehat. Makanya nenek-kakek yang jalan-jalan sendirian, belanja sendiri, naik kereta sendiri, BUKAN karena anaknya ngga care, tapi karena mereka sendiri ingin mandiri, ingin tetap sehat, dan tidak ingin merepotkan orang lain.
Bagaimana dengan banyaknya nursing home di Jepang? Orang-orang tua yang "dikirim" oleh anak mereka ke nursing home? Apakah itu juga bentuk tidak ingin merepotkan orang lain? Nursing home bukan hanya sekedar panti jompo untuk "menitipkan" orang tua, tapi juga pusat kegiatan untuk orang-orang tua, supaya orang tua tetap bisa beraktifitas, terutama untuk orang tua yang memiliki keterbatasan (misalnya ada penyakit tertentu), sehingga butuh pengawasan profesional. Karena dengan tetap beraktifitas, mereka bisa tetap sehat.
Kakek-nenek saya di Jepang pun masih bekerja di usia mereka yang sudah 80 tahun. Bukan karena uang, tapi karena mereka ingin tetap beraktifitas, ingin tetap mempunyai "tujuan hidup". Mereka juga kerap jalan-jalan jarak jauh maupun sekedar keliling rumah. Menurut mereka, dengan berjalan-jalan membantu me-refresh memori mereka sehingga tidak mudah lupa (pikun). Anak-anaknya? Sangat peduli. Jadi sama sekali bukan karena "anak yang durhaka dengan orang tuanya".
Family trip! |
Selama tinggal di Jepang saya merasakan betul prinsip hidup ini. Baik di kalangan muda-mudi, paruh baya, dan orang tua sekalipun. Sekilas mereka jadi terkesan dingin, terkesan egois, dan kadang terkesan kejam, tapi sebenernya mereka hanya mengikuti prinsip hidup mereka.
Sedikit banyak, saya jadi belajar.
Semoga kelak saya bisa hidup mandiri dan tidak merepotkan orang lain.
0 Komentar