Indonesia di Mata Orang Jepang: Secuil Sisi Historis

Indonesia di mata orang Jepang

Kalau buat orang Indonesia, negara Jepang itu udah ngga asing lah ya. Dari jaman sekolah juga kita uda mengenal Jepang dari buku sejarah. Nah, bagaimana dengan orang Jepang? Mengingat kemerdekaan Indonesia juga ada hubungan dengan Jepang, apakah orang Jepang mengenali Indonesia?

Ini adalah salah satu topik yang dulu sering bikin saya penasaran, dan beberapa kali saya tanyakan dan saya diskusikan dengan keluarga, sahabat, teman, murid undergraduate di lab, sampe kenalan saya di Jepang. Ternyata, jawaban mereka cukup mengejutkan.

(Disclaimer: opini narasumber hanya mewakili opini pribadi, sehingga belum tentu dapat digeneralisasi)

Apakah kalian mengenal Indonesia? 

Untuk orang Jepang yang tidak pernah bersinggungan dengan Indonesia, mayoritas menjawab tidak tahu. Termasuk keluarga saya di Jepang. Kalo Bali? Tahu banget. Bali adalah Bali, pulau liburan yang eksotis. Kadang ngga sadar kalau Bali itu sebenernya di Indonesia.

Tapi, ternyata ada beberapa golongan orang juga yang mengenal Indonesia dari mata kuliah pelajaran bahasa Indonesia. Jangan heran, bahasa Indonesia ternyata sudah banyak masuk kurikulum di universitas di Jepang lho, seperti di Osaka dan di Tokyo, dan di beberapa prefektur lain.  

Bahkan suami dan temannya dulu pernah ikut mata kuliah bahasa Indonesia, dengan alasan yang agak ngga mutu: keliatannya gampang (LOL). Bedanya, suami banyakan bolos sampe harus ngulang kelas (kemudian kualat dapat istri orang Indonesia), sementara temannya jadi lumayan jago bahasa Indonesia, bahkan dia bisa bikin kalimat ucapan selamat menikah yang indah di hari pernikahan saya dan suami.

Tidak banyak yang tahu bahwa Indonesia sebenernya adalah negara besar yang lebih besar dari Bali, dari Filipina, Thailand, apalagi Singapura. 

Apakah buku sejarah kalian pernah menyebutkan Indonesia?

Nope. Kalau di Indonesia, kependudukan Jepang bisa jadi bab sendiri. Kalau di Jepang? Apa yang tertulis di buku sejarah mereka pada tahun 1942-1945 adalah: Jepang sedang berperang melawan Amerika, untuk memenuhi kebutuhan perang, Jepang menduduki wilayah Asia Tenggara.

Siapa Asia Tenggara? Ya pokoknya Asia sebelah tenggara. Mau itu Indonesia, Filipina, Singapura, pokoknya yang di area situ. Ngga spesifik ke Indonesia. Apa yang terjadi di negara Asia Tenggara tersebut? Ngga ada yang tau. Pokoknya buat memenuhi kebutuhan perang lawan Amerika.

Lha Jepang kan membantu kemerdekaan Indonesia?

Anak-anak generasi post WWII ngga ada yang tau tentang itu. Termasuk kakek nenek saya yang lahir tahun 1940-an. Karena ngga ditulis di buku sejarah. Yang ditulis dibuku sejarah adalah: tahun 1945 Jepang kalah melawan Amerika, Jepang merasa sangat malu dan bersalah, dan Jepang menandatangani perjanjian untuk tidak berperang dan tidak memiliki tentara militer lagi (Jepang hanya punya Self-Defence Force).

Bahkan ketika saya diskusi dengan sahabatnya suami, ia kaget bahwa di sejarah kemerdekaan Indonesia ada peran "positif" Jepang disitu. Dan ia sendiri yakin hampir ngga ada orang di Jepang yang tau sejarah itu. Sebab menurutnya, sejak Jepang menyerah pada Amerika, maka sejarah yang diceritakan di buku pelajaran Jepang adalah sejarah "versi internasional".

Versi ini hanya menceritakan kejadian WWII secara umum menurut "versi internasional", tentang jalannya perang, bom atom, kekalahan, dan penyesalan. Jadi ngga menuliskan hal-hal yang detil di dalamnya, termasuk hal-hal yang terkesan "positif" selama masa perang tersebut, misalnya kemerdekaan Indonesia. 

Buat yang suka nonton anime atau dorama yang sekolah-sekolahan gitu kalau pas lagi bahas pelajaran sejarah, pasti yang dibahas sejarah jaman samurai Jepang. Karena pada kenyataannya memang sekitar 90% buku pelajaran sejarah Jepang membahas jaman samurai sampai restorasi Meiji. Hanya sekitar 10% yang membahas WWII, padahal Jepang salah satu unsur penting dalam WWII, yang justru tidak diceritakan dengan jelas.

Makanya, kenapa orang Jepang sangat bangga dengan samurai dan sejarah jaman itu, karena mereka belajar banyak tentang itu. Sedangkan soal WWII,  mengingat saja mereka tidak mau dan ngga dipelajari dengan detil. Tetapi, memang sejarah inilah yang justru dijadikan alasan untuk mereka bangkit.  

Tapi, di buku pelajaran yang lain, ternyata ada Indonesia di sebut...

Indonesia disebut sebagai negara penghasil minyak, nikel, batu bara dan beberapa sumber daya alam lainnya. Ini yang dulu diceritain sama suami waktu kita baru pertama kenalan. Bukan dari buku sejarah, tapi di buku pengetahuan umum gitu. 

Kalau di jurusan ekonomi, nama Indonesia agak sedikit lebih dikenal lagi, sebagai negara berkembang yang perekonomiannya masih sangat berkembang di Asia. Sehingga sangat memungkinkan untuk melakukan kerja sama dan investasi.

Di luar itu, masih banyak yang belum diketahui oleh orang Jepang.

Selama berada di Jepang, saya menikmati sekali peran saya sebagai duta negara Indonesia. Saya senang memperkenalkan seperti apa Indonesia, seperti apa orang Indonesia, seperti apa budayanya, makanannya, kepada keluarga Jepang saya, teman-teman dan juga orang asing. Karena banyak dari mereka belum tahu siapa itu Indonesia.

Ngga sedikit orang yang saya temui tidak tahu menahu tentang Indonesia, tapi setelah diajak ketemu teman-teman Indonesia, makan makanan Indonesia, dan mendengar cerita tentang Indonesia, mereka jadi excited banget ingin main ke Indonesia!

Selama menuntut ilmu di negeri orang, saya dan pelajar Indonesia di Jepang juga berkesempatan menjadi agen budaya Indonesia lho. Saya dan beberapa temen PPI Kobe sudah berungkali diundang untuk memperkenalkan budaya tarian, mulai dari Tari Rantak, Likok Pulo, sampai Tulolona. Seru banget! Apalagi warga Jepang sangat apresiatif.

Tari Rantak, Likokpulo, dan Tulolona yang dibawakan oleh PPI Kobe

Bahkan pada tahun 2017 kami juga berkesempatan membuat suatu event bertajuk Indonesia Talent Show untuk lebih memperkenalkan budaya Indonesia melalui sebuah perlombaan bakat. Dan ternyata animo dari warga Jepang sendiri cukup antusias!

Selain para pelajar, tentu jasa para diaspora Indonesia di Jepang juga patut diapresiasi. Sekarang makin banyak restoran Indonesia di Jepang, dan semakin banyak pula orang Jepang yang tertarik dengan cita rasa masakan Indonesia, termasuk mama dan papa mertua saya. Jadi budaya kita semakin di kenal di luar negeri. 

Yuk mari memperkenalkan Indonesia lebih jauh lagi di dunia dengan cara kita!!

Posting Komentar

0 Komentar