Oke, lama tidak bersua! Sekarang saya ingin melanjutkan kisah penuh drama bertema Wedding DIY ini hehehe. Setelah ngomongin prosedur menikah di Jepang, tantangan persiapannya, sampe ke adegan beli cincin kawin yang cukup dramatis, kini saya akan membahas bagian yang ngga kalah dramanya: Make-up dan Hair-do Pengantin Jawa di Jepang.
Gimana caranya coba nyanggul Jawa di Jepang??
Ini bagian yang paling menyentil. Well, kalo soal dandan dan makeup, saya pernah mengikuti semacam "pelatihan" by temen saya jaman kuliah dulu, dan saya udah berkali-kali make-up an sendiri untuk acara resmi termasuk ketika pelantikan dokter dulu. Jadi saya ngga terlalu khawatir. Tapi sanggul?? Belum pernah sekalipun saya bikin sendiri. Kalo di Indonesia, kita bisa begitu aja booking salon. Tapi di Jepang? Kemana saya harus meminta tolong??
Awalnya saya kepikiran untuk booking salon saja di Tokyo, di tempat yang pokoknya dekat dengan KBRI Tokyo, tempat berlangsungnya akad. Tapi, setelah melihat-lihat "sanggul" ala Jepang dan mendiskusikan dengan keluarga, ternyata sanggul tersebut kurang "Jawa", jadi kurang cocok dengan baju, jarit, dan juga dengan acaranya. Alhasil saya harus cari cara lain.
Sebenernya jaman sekarang ngga sulit sama sekali untuk belajar nyanggul sendiri. Karena ada banyak tutorialnya di YouTube atau di sosial media. Saya sendiri sempat coba-coba dan walaupun hasilnya ngga terlalu bagus, tapi sebenernya ngga sulit. Permasalahannya, apakah sempet saya nyanggul sendiri sementara saya harus menyiapkan akad sekaligus? Suami sempet mengajukan diri untuk menyanggul saya--bahkan doi sudah liat tutorial dan sudah belajar nyanggul--supaya saya ngga terlalu sibuk. Tapi kemudian saya menemukan solusi yang lebih baik.
Nenek dan kakek suami adalah hairstylist. Karena mereka berdua hairstylist, maka mereka berdua melatih anak-anak mereka untuk jadi hairstylist, termasuk mama mertua. Saya lupa kalo mama mertua pegang sertifikasi hairstylist! Atas saran suami, akhirnya saya minta tolong ke mama mertua. Setelah menjelaskan model-model sanggul Jawa, akhirnya kami sadar kalo sulit membuat sanggul jawa dengan rambut saya yang pendek dan tanpa sanggul (rambut sanggul) sungguhan. Akhirnya kami memutuskan untuk membuat sanggul modern yang simpel, yang ternyata mirip dengan sanggul ibu-ibu berkimono. Dan voila!
Jadi kalo emang butuh sanggul modern ala sanggul jawa modern, kita bisa minta model sanggul ibu-ibu kimono di salon Jepang. Pasti mereka ngerti dan kurang lebih modelnya sama kayak gini. Hehehe
Beda aesthetic dalam make-up Jepang dan make-up pengantin
Ini adalah masalah kedua. Tau sendirikan, slogan dari make-up pengantin Jawa adalah: HARUS MANGLINGI, atau terjemahannya, harus beda dari wajah sehari-hari, harus berubah drastis mukanya. Kasarannya, harus tidak bisa dikenali hahahaha. Permasalahannya, di Jepang, konsep make-upnya adalah HARUS SE-NATURAL MUNGKIN! Sebisa mungkin wajah perempuan, termasuk pengantin wanita, terlihat seperti tidak menggunakan make-up!
![]() |
Contoh: Makeup 'manglingi' ala penganten Jawa (kiri) dan makeup ala penganten Asia timur, termasuk Jepang (kanan) yang simple dan natural. Beda banget kan?? |
Tadinya saya kepikiran untuk (sekali lagi) booking salon makeup di Tokyo. Tapi, mengingat konsep aestetik di Jepang yang agak berbeda, apalagi keluarga yang berprinsip "makeup penganten harus TEBEL dan manglingi", daripada nanti foto nikahan dikritik keluarga terus, akhirnya saya pilih untuk mengerjakan makup sendiri. Paling nggak, kalo makeupnya gagal atau keluarga ngga suka make-upnya, mereka ngga bakal tega menyalahkan saya, karena saya mengerjakannya sendiri hehe.
Jadi dimana masalahnya? Masalahnya, menemukan make-up yang bisa bikin wajah 'manglingi' di negara yang menjunjung tinggi asas 'no make-up make-up' ini lumayan sulit. Pertama, mencari Full-Coverage Foundation yang menjadi dasar dari make-up 'manglingi'. Awalnya saya ingin menggunakan prinsip All-Japan Brand Make-up, tapi dari foundation aja saya udah gagal. Saya coba berbagai macam foundation, mulai dari yang pucipura (drug store brand) sampai yang katanya foundation paling brilliant didunia perfilm-an Jepang, Koh Gen Do, ternyata tidak juga menghasilkan makeup yang full-coverage ala-ala penganten Jawa. Semuanya cenderung medium coverage, dan harus di build-up sampe full-coverage.
Kedua, shades foundation yang terbatas. Tau sendiri kan orang Jepang itu putih-putih, dan range warna kulitnya ngga terlalu berbeda satu sama lain. Masih masuh Cool tone-lah. Sedangkan saya? Netral to warm tone! Kadang memilih shades yang paling warm sekalipun masih agak terlihat "terlalu putih" kalo menurut suami saya. Ketiga, saya termasuk penyuka foundation yang padat, karena biasanya lebih full coverage. Tapi di Jepang, hanya ada dua pilihan, foundation cair (termasuk cushion), atau powder foundation, dimana keduanya harus di build-up biar dapet full-coverage. Akhirnya, saya beralih pake MAC, yang jelas bisa full coverage, bentuknya liquid tapi cukup padat, dan tentu saja shadenya ada banyak. Hahahaha. Selamat tinggal prinsip All-Japan Brand Make-up for Wedding.
Berikutnya adalah bronzer untuk contouring. JANGAN PAKE PRODUK JEPANG. Pertama, mereka bukan penggemar contouring, jadi pilihan produk lebih sedikit. Kedua, kalaupun ada produk Jepang, biasanya warnanya terlalu terang untuk kulit saya yang pada dasarnya sudah gelap. Jadi pakailah merek Korea atau merk barat tentunya. Dalam kasus saya, saya ngga pae bronzer, tapi pake eyeshadow sekalian hahaha. Jadi bisa dapet warna coklat yang pas. Untuk highlighter sih masih banyak produk Jepang yang bagus, meskipun pucipura alias produk drugstore.
Untuk eye-product seperti concealer, eye primer, eyeshadow, eyeliner, eyebrow, mascara, falsies, menurut saya produk Jepang oke banget. Bahkan produk pucipura mereka hasilnya udah kece banget, long lasting, dan variannya banyak. Tinggal masalah teknik aja. Blush on juga sangat-sangat oke sebenenernya, cuma blush on saya kurang tebel. Lipstick? No worries, bahkan pucipura aja sudah oke banget hasilnya.
![]() |
Hasil make-up ala-ala, tanpa lampu make-up, dengan produk seadanya, dan dengan eksperimen disana-sini. Banyak perubahan yang terjadi di hari H yang ngga seperti pas latihan hehe. |
Buat yang make-up an sendiri saya berpesan: jangan tiba-tiba ganti produk atau ganti desain pas hari H hehehe. Ini kesalahan saya. Mendadak beli shimmering eyeshadow dan dipake pas hari H, dan ternyata ngga cocok hahaha. Oiya, supaya lebih keliatan kayak penganten Jawa, jangan lupa pake double falsies. Berhubung falsies saya yang bantu pasang adik ipar, saya lupa pesen buat pasang double, saking terburu-burunya pagi itu hehehe. Terakhir, pas make-up jangan lupa make-up-an di ruang yang terang, pake lampu makeup juga. Saya sendiri lupa bawa cermin dan lampu khusus make-up, padahal kamar hotel saya lampunya kuning, jadi makeupnya jadi kurang cetarrr membahana.
Yang jelas hasil akhirnya emang ngga bisa 'manglingi' kayak penganten Jawa. Saya sendiri sebenernya juga lebih suka make-up yang simpel, selain karena konsep kebayanya modern, saya yang bakal sibuk ngurusin acara akad jadi pingin makeup yang simpel aja, yang bisa cepet dikerjain dan yang penting rapi. Apalagi suami juga lebih suka make-up yang natural. Tapi keputusan untuk bikin make-up seperti ini juga bukan saya buat sendiri. Sebelumnya saya sudah 'test-drive', udah eksperimen berkali-kali dan konsultasi ke keluarga. Tentu, mereka pinginnya makeup yang cetar membahana, apa daya saya ngga mampu sampe begitu hehehe. Yang jelas, mumpung nikahnya di Jepang, kesempatan buat mengikuti estetiknya Jepang, kan? Hehe
Secara pribadi sih, saya sudah cukup puas dengan make-up ini, tetep kelihatan cantik kan?
Menurut saya, kalo memang mau make-up ala penganten, mau ngga mau kita harus makeup sendiri. Ngga sulit kok, apalagi banyak tutorialnya di YouTube. Tingggal latihan yang bener dan jangan lupa beli produk-produk yang mendukung. Kalo emang ngga bisa, yaudah percayakan aja sama salon Jepang, dengan catatan make-upnya pasti beda dengan budaya kita (percayalah, mereka ngga akan mau nge-makeup tebel ala penganten jawa karena menurut mereka itu ngga cantik).
Well, kalo banyak yang penasaran dengan make-up Jepang yang saya pakai, next time saya bakal bikin review kecil-kecilan tentang produk yang saya pake.
Semoga infonya membantu....
Jangan bosen yak, berikutnya saya akan bahas soal dekorasi, termasuk buket, dan bisnis pernikahan di Jepang.
See you on the next post!
0 Komentar